I remember, the first contact lens solution I own is Bausch+Lomb Renu. Belinya di Optik Melawai sebab ketika itu, saya sekalian beli softlens (maklum gres pertama kali). Aku suka sama solution Renu itu sebab seingatku, nggak bikin mataku iritasi dan perih. Isinya juga banyak banget untuk harga yang terjangkau.
Makanya, pas kemarin saya diajak ke program launching contact lens keluaran Baush+Lomb, saya excited banget sebab saya tau solution mereka bagus. Pasti contact lensnya juga bakalan bagus. Ladies and gentlemen, I present you Lacelle! Lacelle ini bukan brand gres sebab contact lens ini udah beredar di Korea sebelumnya dan jadi contact lens yang hits disana. Karena di Korea produk ini laris, Bausch+Lomb menghadirkan Lacelle di Indonesia. Mengingat kini perkembangan beauty dan makeup sedang berkembang pesat dan contact lens sedang naik daun.
Dalam lauching Lacelle kemarin, saya nggak Cuma dikasih tau mengenai Lacelle, tapi juga serba-serbi contact lens. Semua hal ihwal contact lens kayak cara memakai, merawat, menentukan softlens, hingga rumor soal contact lens dijelasin disana. I will talk about it later. Sekarang saya mau bahas dan review contact lens Lacelle yang saya dapet terlebih dahulu.
Lacelle mengadaptasi pattern pelengkap (jewel) yang bikin mata kita terlihat sparkly. Lensanya pun diberi ring hitam yang menciptakan mata terlihat lebih besar. Meskipun patternnya kayak berlian dan ada ring hitamnya, Lacelle bener-bener keliatan natural. Sama sekali nggak nge-jreng atau norak. Even warna birunya natural banget di aku.
Water content Lacelle tergolong rendah. Cuma 38%. Water content yang rendah cocok buat kalian yang matanya simpel kering. Loh? Kok? Bukannya water content makin tinggi makin bagus, ya? Tergantung, lho. Aku akan jelasin nanti mengenai water content dan kenapa water content tinggi sebenernya nggak cocok buat mata kering.
Menurutku, softlens Lacelle ini cocok banget digunakan buat daily sebab diameternya Cuma 14 mm. It’s fascinating to know kalo Lacelle Cuma 14 mm padahal ia punya efek membesarkan mata (thanks to the good pattern they have). Buatku pribadi, semakin mendekati diameter orisinil iris mata, semakin nyaman. Aku nggak suka pakai lensa kontak yang diameternya lebih dari 14.5 mm sebab pegel banget di mata. Aku pakai Lacelle contact lens ini selama kurang lebih 7 jam tanpa tetes mata dan masih nyaman. Nggak ada perasaan mengganjal atau sensai pedih. Untuk mataku yang sensitif dan simpel kering, saya suka banget sama performa lensa kontak ini.
Kenapa softlens dengan kadar air rendah cocok untuk mata kering?
Softlens itu terdiri dari 2 materi utama adalah materi pembuat (biasanya Polyhema atau Silicon Hydrogel) dan air. Nah, presentase air dalam softlens ini ditunjukan dalam yang kita sering dengar sebagai kadar air. Semakin tinggi kadar air dalam softlens, semakin banyak ia membutuhkan air biar sanggup lembab selalu. Pernah ga punya softlens yang lupa diairin terus softlensnya mengkerut? Nah, itu sebab softlens memerlukan air dari luar. Semakin tinggi kadar air, semakin banyak menyerap air dari luar. Bayangin kalo softlensnya ada di mata, jikalau kadar airnya tinggi, semakin banyak juga air mata kita yang diserap softlens tersebut. Makanya kenapa kadar air softlens yang tinggi bikin mata cepat kering sebab menyerap lebih banyak air mata.
That’s why, Lacelle contact lens lezat banget dipake sebab kadar airnya Cuma 38%. Yang saya tau pun, kadar air softlens korea rata-rata memang rendah. Beda sama kadar air softlens Thailand yang cenderung tinggi.
Overall, pengalaman saya menggunakan Lacelle contact lens bagus banget. Aku seneng Lacelle hadir di Indonesia dengan pattern yang bagus dan kualitas yang bagus banget. Kalian sanggup dapetin Lacelle contact lens di Optik Seis, ya.
Warm Hugs,
Adhelia Fa\
Komentar
Posting Komentar