Kleveru Organics Skincare Review (Grapeseed Oil, Jojoba Oil, Anti-Oily Face Mist Dan Deep Cleansing Mask)
Terakhir saya ngomongin skincare organik atau alami itu udah seribu tahun yang lalu.
Dulu saya emang semaniak itu sama skincare organik. Sampai parno sama paraben, alkohol, dan SLS. Keparnoan itu berlandaskan kok. Kalau paraben sih saya masih tersadarkan kini jika penggunaannya bahu-membahu nggak masalah. Kalau alkohol, saya nggak sanggup tolerir kandungan yang tinggi sebab kulit saya sensitif banget. Kau tau Nature Republic Aloe Vera Gel? Disaat semua orang cocok pakai itu, saya malah iritasi sebab alkoholnya setinggi itu. Lalu buat SLS, alasan yang sama yaitu sebab kulit saya sensitif.
Dulu sih pas beralih ke yang alami, kulitku kaget. Soalnya biasanya kulitku dikasih takaran kimia tinggi dan materi aktif yang rendah. Begitu dikasih sebaliknya, kulitku bereaksi. Dulu sih jadi muncul semacam bruntusan gitu tapi lebih halus di kawasan dahi dan pipi yang kutau sesudah baca-baca, kalo itu namanya purging. Purging terjadi dikala kita beralih ke produk tertentu dan sedang dalam masa penyesuaian. Pindah dari produk kimia ke kimia saja sanggup purging apalagi dari kimia ke alami. Makanya opini jika skincare organik itu nggak ada imbas sampingnya dan sanggup eksklusif mulus itu salah besar.
Malah menurutku, trial error skincare alami lebih menantang haha. Ibarat biasanya kau selalu minum nutrisari jeruk, kini kau disuguhin jeruknya langsung. Pasti bakal aneh dulu pertama. Ya jeruknya keaseman. Ya ada yang pait. Tapi pas udah sreg sama rasa jeruknya, nutrisi yang didapat bakal jauh lebih besar.
Menjawab rasa kangenku sama skincare organik yang udah nggak saya cobain selama berabad-abad, saya dikirimi serangakain skincare untuk kulit berminyak dari Kleveru Organics. Kebetulan banget diantara skincare yang mereka kirimi, ada Grapeseed oil yang paling saya rindukan hehe. Selain Garpeseed oil, ada juga Jojoba oil, Deep Cleansing Mask, Anti Oily Face Mist dan Rose Water untuk mencampur maskernya. Aku bakal bahas satu-satu di postingan ini.
1. Kleveru Grapeseed Oil & Jojoba Oil
Grapeseed Oil: Rp 48.000
Jojoba Oil: Rp 76.500
Buat yang awam, niscaya mikir, “What?! Kulit berminyak kok pake minyak? Tambah berminyak dong!”
Aku akan biasa saja mendengar pendapat ibarat ini sebab itu yang saya pikirkan dulu. Udah minyakan kok ditambah minyak lagi buat apa? Ternyata minyak alami (selanjutnya kita sebut carrier oil) sanggup digunakan oleh semua jenis kulit tergantung rating comedogenicnya dan kandungan oleic dan linoleic acid-nya. Bingung? Baru dengar? Tenang. Kita bahas pelan-pelan ya, sahabat.
Pertama dari comedogenic rating dulu. Nah, kau pernah nggak ngerasa pakai suatu produk, terus bikin komedoan? Padahal perasaan produknya tuh ringan gitulo di muka. Eh, nggak taunya, malah menyumbat pori-pori. Itulah mengapa, kita harus selalu ngecek komposisi sebelum beli suatu produk. Kalau kulit kita tipe yang berminyak dan gapang komedoan, pilihlan produk yang komposisinya nggak mengandung materi yang highly comedogenic. Rating comedogenic yaitu 0 (non-comedogenic/tidak menyumbat pori) – 5 (highly comedogenic/sangat menyumbat pori). Macam-macam kulit punya toleransi yang beda buat kadar materi comedogenic. Cara tau batas toleransi kita terhadap materi comedogenic, harus lewat trial and error. Lewat pengalaman, kita sanggup tau materi apa aja yang nggak sanggup kita tolerir dan nantinya jadi sadar sendiri batas toleransinya segimana. Aku pribadi sebenernya tahan hingga tingkat 3 tapi sebisa mungkin pakai Cuma hingga tingkat 2. Buat acuan daftar rating comedogenic tiap bahan, kalian sanggup klik artikel ini.
Bisa dilihat di artikel yang saya kasih kalo nggak semua minyak alami itu highly comedogenic. Kaprikornus nggak semua yang bikin pori tersumbat itu minyak. Banyak materi lain yang sebenernya ringan tapi sangat menyumbat pori. Makanya sekali lagi saya ingatkan, jika beli produk, baca dulu kepingan komposisi-nya dan seseuaikan sama kebutuhan kulit kita.
Kedua yaitu kadar oleic dan linoleic. Oleic dan Linoleic yaitu acid yang secara alami diproduksi oleh kulit kita. Kaprikornus alaminya, kita emang punya kedua jenis acid ini. Namun, kadar kedua acid ini nggak selalu sama tiap orang. Nah itu yang mengakibatkan kita punya jenis kulit yang berbeda. Orang yang kekurangan linoleic acid, kulitnya akan cenderung praktis berjerawat dan mengeluarkan sebum. Ini biasa kita kenal sebagai oily and acne prone skin. Sebaliknya, orang yang kekurangan oleic acid kulitnya akan kekeringan dan praktis ngelupas gitu. Ini disebut dry skin.
Setelah tau jenis kulit kita, kita sanggup eksklusif mengelompokkan carrier oil (minyak pelarut) mana yang sekiranya cocok di kulit kita. Misalnya saya kan kulitnya berminyak. Aku akan pilih Grapeseed Oil yang kadar Oleic acid-nya 12-25% dan linoleic acid 60-75%. Grapeseed oil juga punya rating comedogenic 2 yang tergolong rendah dan masih masuk batas toleransi kulitku.
Udah ngomongin soal comedogenic rating dan oleic-linoleic, kita kini bahas produk aslinya, ya. Aku dikirimi Grapeseed oil dan Jojoba oil. Untuk Grapeseed oilnya, saya pake tiap malam sebagai pengganti serum sedangkan jojoba oil-nya saya jadiin neck serum dan melembabkan alis, bulu mata dan ujung rambut.
Grapeseed oil punya tekstur yang lebih ringan dari jojoba oil. Karena ringan, ia jadi cepat banget meresap. Aku sih pakainya digosok sebentar di tangan hingga hangat, terus saya tap-tap di kulit muka (cara pakai paling efektif sesuai pengalamanku). Kalau eksklusif ditetes di kulit tuh berasa usang aja meresapnya. Seperti yang saya bilang tadi, kadar linoleic acid Grapeseed oil ini sangat tinggi dan lebih elok buat kulit berminyak.
Jojoba oil punya kadar oleic acid 5-15% dan linoleic acid 5%. Oleic acidnya lebih besar dari linoleic acidnya jadi itulah mengapa saya lebih suka minyak ini digunakan untuk melembabkan area kering lain selain wajahku. Meskipun bahu-membahu kadar oleic acidnya nggak gede banget dan masih kondusif buat kulit berminyak. Agak sayang sih dipake bukan di muka sebab Jojoba ini harganya lebih mahal dari grapeseed oil. Tapi ya mau begimana lagi wong saya cocoknya sama Grapeseed oil #hikseu. Comedogenic rating Jojoba oil yaitu 2. Ini terbilang kondusif untukku sebab saya tahan hingga level 3. Artinya, minyak ini kondusif nggak bikin komedoan di saya meskipun kadar oleic acidnya lebih tinggi. Sekali lagi, skincare cocok-cocokkan. Kalian harus tau ketahanan comedogenic ingredient kalian sendiri lewat trial and error.
Grapeseed | Jojoba |
Kalau sudah ditetesin sih, keduanya sama-sama cair dan ringan. Perbedaannya yaitu pas dibaur dan after-feeling sesudah minyaknyanya meresap. Grapeseed oil lebih ringan rasanya di kulitku. Lalu untuk warnanya sendiri, Grapeseed oil punya warna hijau kekuningan dan Jojoba oil punya warna kuning-jingga. Karena keduanya nggak pakai pewarna dan parfum tambahan, aromanya beneran masih asli. Grapeseed oil aromnya segar dan green gitu. Kalau Jojoba oil lebih ibarat aroma biji yang ditanam didalam tanah. Earthy gitu. Gimana ya jelasinnya, kek aroma kacang tanah pas gres dicabut gitulo.
Pemakaian Grapeseed oil di kulitku:
2. Kleveru Anti-Oily Face Mist (Rp 39.000)
Kleveru punya 2 jenis face mist. Untuk oily skin dan dry skin.
Ingredients: Rose Water, Witch Hazel, Aloe Vera, Vegetable Glycerin, Sunflower Seed Oil, Tea Tree Essential Oil.
Kandungannya sebenernya simpel banget. Tipikal DIY face mist gitulo. Tapi buat orang pemalas sepertiku, tentu saja mending beli yang udah jadi hahahaha. Apalagi kalo bikin DIY gitu, banyak yang harus dibeli dan jatuhnya malah lebih mahal.
Yang akan saya jelasin lebih lanjut disini yaitu kandungan yang menurutku efektif buat kulit berminyak dan berjerawat yaitu Witch Hazel, Sunflower Seed Oil, dan Tea Tree Essential Oil. Kebetulan saya fans berat Witch Hazel sebab beneran ampuh di aku. Aku suka semua skincare yang masukin Witch Hazel di kandungan mereka. Kandungan ini simpel banget dan hampir ada di setiap produk yang khusus kulit berjerawat sebab fungsi utamanya memang untuk mengatasi peradangan pada jerawat. Kaprikornus infeksi lebih kalem gitulo kalo kena Witch Hazel. Face Mist ini sanggup banget dipake dikala kulit kalian lagi “ganas-ganasnya” terutama menjelang mens gitu dimana infeksi pada buas.
Sunflower seed oil yaitu salah satu carrier oil yang sebenernya nggak mau saya coba sebab kadar oleic acidnya tinggi banget (30% oleic acid, 60% linoleic acid). Meskipun comedogenic ratingnya Cuma 2, ya kalo oleic acidnya banyak tetap saja akutu ngeri. Kemudian saya sadar, kandungan sunflower seed oil di face mist ini niscaya nggak akan banyak sebab ini kan face mist. Dibarengi dengan rose water juga niscaya sudah tidak semenakutkan sunflower seed oil murni jadi kupake dan saya tetap cinta dengan face mist ini. Nggak ada duduk masalah meskipun ada kandungan oil yang nggak pengen saya coba.
Tea tree essential oil juga salah satu materi populer (atau yang PALING terkenal) dikalangan skincare untuk kulit berjerawat (thanks to The Body Shop). Ya, tea tree oil emang sebagus itu. Tapi tea tree oil ini sangat berpengaruh sekuat Hulk. Kaprikornus pemakaiannya nggak boleh eksklusif kena kulit. Makanya ia masuknya ke essential oil. Essential oil yaitu minyak yang kudu dicampur sama carrier oil (seperti grapeseed, sunflower seed, jojoba, dkk) gres sanggup dipakai. Inget, loh. Salah-salah pemakaian, bukannya membaik malah sanggup jadi meburuk keadaan kulitmu. Inilah mengapa skincare alami itu sangatlah ribet. Kamu harus tau seluk beluknya dahulu, Ferguso.
Terus face mist ini murah banget, loh. Dibanding face mist merk lain yang biasanya diatas 100 ribu. Aku ya rekomendasiin Kleveru anti-oily face mist banget, lah. Tiap sebelum pakai sunscreen dan sesudah toner, saya selalu semprot ini dulu. Pemakaiannya harus dikocok dulu semoga nyampur si minyak dan airnya (meskipun kita tau minyak dan air tidak sanggup bersatu tapi setidaknya kita mencoba, sahabat)
setelah menggunakan Kleveru Anti-oily Face Mist |
Hasilnya? Lembab. Ena. Tapi nggak ngurangin minyak. Bikin kulit lebih kalem sebelum makeup gitulo. Tapi sekali lagi, nggak ngurangin minyak. Bedanya sih sesudah rutin dipakai, meskipun saya tetap saja minyakan, jatuhnya kagak hinyai gitulo. Hayati bahagia.
3. Kleveru Deep Cleansing Mask (Rp 55.000)
Produk terakhir yang saya dapat. Akutu penggemar masker sekali. Banyak sekali masker yang ‘katanya’ elok dan sudah kucoba, Masker ini juga ‘katanya’ bagus. Apakah beneran elok banget? Kalo dikasih rating 1-5, saya kasih 2,5 deh. Enak sih Cuma ya nggak deep-deep amat cleansingnya. Karena jam terbangku di masker tinggi kaliya jadi standarku jadi sangat tinggi buat masker.
Cuma kabar baiknya, sebab ia nggak deep-deep amat, kalian yang kulitnya sensitif dan kering, bakal suka deh kayaknya sama masker ini. Soalnya masker yang deep cleansing itu kalo didiemin kelamaan suka bikin muka ketarik. Nah, Kleveru Deep Cleansing Mask ini nggak begitu. Aku diemin sejam masih kondusif wkwkwk. Tentu memang ada rasa sedikit gatal selama pemakaian tapi nggak bikin mukaku ketarik gitu. Kalian yang kulitnya kering dan sensitif nggak perlu was-was berlebihan pakainya.
Igredients: Green Clay, White Kaolin Clay, Spirulina Organik, Tepung Kacang Hijau Organik, Allantoin.
Aku tertarik dengan kandungan White Kaolin Clay dan Spirullina Organik. Soalnya salah satu masker favoritku (yang juga nggak deep-deep amat, Cuma saya tetep suka sebab ia bikin muka glowing), mengandung White Kaolin Clay. White Kaolin Clay ini yaitu jenis clay yang paling lembut diantara semua clay yang ada pada masker. Itulah mengapa masker ini nggak sanggup sangat deep membersihkan kulit kita. Karena clay yang digunakan pun sangat lembut dan tetep ngelembabin meskipun udah kering.
Aku sangat berharap kandungan Spirulina dalam masker ini akan se-WOW iklan masker spirulina di Instagram. Ternyata ya biasa aja gitulo si spirulina tuh. Malah kayaknya bagusan imbas tea tree di wajahku. Ya pokoknya spirulina tuh ngehype banget gitulo tapiya sebenernya b aja.
before | after |
Kleveru Deep Cleansing Mask ini bukan masker yang bakal saya pakai rutin untuk membersihkan pori-pori, sih. Kalo saya pengen sesuatu yang tetep membersihkan pas saya lagi sensi kulitnya, mungkin saya akan pakai lagi. Tapi kalo kulitku lagi biasa aja, saya keknya simpen dulu hehe.
Oiya pembelian Deep Cleansing Mask ini gratis Rose Water loh. Takarannya emang seuprit tapi cukup banget, kok. Aku pun cuma pake sedikit untuk seluruh wajah.
Begitulah sahabat review Skincare dari Kleveru. Dari semuanya, yang paling saya rekomendasiin si Grapeseed Oil dan Anti-Oily Face Mistnya. Kalian cobain itu aja dulu jika gres kenalan sama skincare organik. Duh, kalo udah terkena skincare organik dan paham seninya, niscaya nagih deh. Aku aja udah order beberapa minyak lagi dari Kleveru buat dicampur-campur gitu hehe. Oiya kalo kalian keracunan, jangan lupa share di instagram story dan tag aku, ya! Nanti saya repost. Follow juga instagramku @blackxugar hehe.
KLEVERU
Warm Hugs,
Adhelia Fa
Komentar
Posting Komentar